Manusia, manusia itu unik. Diantara jutaan manusia, setiap satu manusia tidak akan menyamai satu manusia lainnya. Saking uniknya, manusia mempunyai sisi unik yang tidak dimiliki manusia lain. Keunikan manusia sebenarnya bukanlalh terletak pada kemampuan berpikirnya melainkan terletak pada kemampuannya berbahasa.
Manusia sebagai Animal symbolicum, makhluk yang mempergunakan simbul, yang secara generek mempunyai cakupan yang lebih luas daripada Homo sapiens yakni makhluk yang berpikir, sebab dalam kegiatan berpikirnya manusia mempergunakan simbol. (Ernst Cassirer)
Manusia dapat berpikir dengan baik karena ia mempunyai bahasa untuk mengkomunikasikan pengetahuannya kepada orang lain. Dengan bahasa pula manusia bisa berpikir secara abstrak di mana objek-objek yang faktual ditransformasikan menjadi simbol-simbol bahasa yang bersifat abstrak. Maka dengan adanya transformasi ini maka manusia dapat berpikir mengenai suatu objek tertentu meskipun objek tersebut secara faktual tidak berada ditempat dimana kegiatan berpikir itu dilakukan.
Dengan keunikan tersebutlah maka manusia memiliki harkat lebih tinggi dari makhluk lainnya dimuka bumi ini. Dengan kemampuannya mengkomunikasikan apa yang dipikirkannya melalui bahasa kepada orang lain sehingga apa yang menjadi buah pikir dan ide serta inspirasinya tercatat, terdengar dan tertulis.
Seperti halnya pemimpin-pemimpin kita dahulu dimulai dari presiden pertama hingga sekarang simbol yang mereka komunikasikan berbeda-beda. Tentunya, dengan keberagaman suku serta budaya di tanah air, pemimpin lebih baik mentransformasikan pemikirannya dengan simbol-simbol yang difahami secara luas, sederhana dan menyeluruh.
Seperti halnya Dahlan Iskan yang menyimbolkan kemeja yang digulung kain lengannya, hingga sebagian dari kita mempersepsikan bahwa beliau senang bekerja daripada berbicara. Atau ketika Jokowi yang menyampaikan pidato diatas kapal pinisi saat dinyatakan oleh KPU beliau memenangkan pemilu presiden 2014, seolah beliau ingin menyampaikan bahwa kepemimpinan beliau kedepan adalah sang kybernan, sang nahkoda. Seorang pemimpin yang akan mendahulukan penumpangnya selamat tak kala perahu hendak karam lalu baru menyelamatkan awak kapal dan dirinya kemudian.
Namun begitu, manusia juga mempunyai nafsu. Sehingga apa yang ada dipikirannya dan dihatinya meletup-letup sehingga iapun mengkomunikasikan secara salah kaprah.